entah puisi entah apa, ini punyaku

by 20.22.00 1 komentar
sebab malam telah memeluk

maka mata kan mengantuk

meski kepala tertunduk

tapi hati yang berkecamuk

tak jua terketuk

niscaya aku seperti orang mabuk

terlupa akan semua seluk beluk

akan apa yang kupeluk

sebagai jalan menuju ufuk

ditengah jembatan aku terduduk

berpikir telah terkutuk

diam dan terus tertunduk

menangisi patanhnya tanduk

jangan dulu kalian jenguk

meski ku tengah terpuruk

diam disitu dan bersiaplah bertepuk



dan ingatlah.. ini bukan kata tidak

hanya...beri waktu sejenak

dimana ku tak kan beranjak

sedikit melepas sesak

segenap meraih nyenyak

menyusup kedunia lunak.....



ketika ku tlah terhentak



genggamkanlah aku kampak

minumkan aku tuak

buat suaraku serak

paksa ku berteriak

keluarkanku dari kotakk

kotak yang memisahkan hati dengan otak

dan biarkan ku memberontak

hingga mata dunia terbelalak

sadar ia telah rusak...

dan isinya telah tamak..

harus membunuh untuk tegak

tak perlu malu untuk berak

dan membuatnya berserak serak

hingga waktu akan merangkak

dan mereka tertawa terbahak-bahak

mereka yang berotak

mereka yang berkehendak

yang hatinya tertinggal didalam kotak

kotak yang memisahkan hati dengan otak



lalu..

ingatkan aku sedang tidur

ditengah jembatan yang menjulur

tarik aku untuk mundur

kembalikan bayang yang kabur

tentang tanah yang subur

tentang cinta sang penghibur



raih tanganku untuk terbang

kedepan dan kebelakangperlihatkan aku siang

jelaskanaku terang

sampai aku mengenal petang

dan tunjukan aku jalan pulang



karena.......sebelum malam memeluk

dan mataku pun mengantuk

kepalaku pun tertunduk

tempatkan hatiku yang berkecamuk

dimana ia temukan sejuk

dimana ia akan tunduk

dimana ia sujud setelah ruku

'dima ia sadar harus berwudhu'.......

baronisme

Developer

Ini hanya tulisan lepas landas, tak berEYD, tak berteori.

1 komentar:

izzawa mengatakan...

hai salam kenal yaaaa